bisnis
Featured Post Today
print this page
Latest Post

Singkong Keju

Ketela adalah  tumbuhan yang banyak di temui di mana-mana, harganya juga murah dan rasanya enak, maka tidak heran jika banyak orang yang memanfaatkan ketela untuk berbagai macam mkanan, dan camilan seperti ceriping, krupuk ketela,tape, dan masih banyak lagi, seperti singkong keju yang akan kita buat, bisa dibilang ketela pohon atau singkong adalah makanan yang merakyat.

Cara membuat singkong keju sangat mudah:
1. Bahan- bahan yang di perlukan:
-. 1 kg singkong ukuran sedang, kupas kulitnya, cuci bersih, potong sesuai selera
-.5 siung bawang putih, haluskan
-.1 liter air es
-.1/2 sdm baking powder
-.Garam secukupnya
-.1 sdm margarin
-.Minyak goreng sekucupnya
2. Cara memasaknya :
  1. Kukus singkong hingga empuk, sisihkan.
  2. Campur bawang putih, baking powder dan garam dalam air es, aduk hingga rata.
  3. Masukkan singkong kukus ke dalam air rendaman tersebut selama 30 - 45 menit. Tiriskan.
  4. Goreng singkong ke dalam minyak panas yang telah dicampur margarin. Goreng hingga berwarna kuning keemasan. Angkat tiriskan.
  5. Sajikan singkong keju selagi hangat.
  6. Jika Anda suka, sajikan dengan mayonaise. 
0 komentar

Tugas dan Kewajiban Pengajar


Sesungguhnya termasuk tugas pengajar tidaklah hanya mengajarkan ilmu – ilmu saja, bahkan lebih dari itu, seorang pengajar harus mampu menegakkan pendidikan yang mencakup pembersihan akidah  – akidah dan perilaku yang bertolak belakang dengan agama islam. Allah berfirman :
قُلْ إِن كُنتُمْ تُحِبُّونَ اللَّهَ فَاتَّبِعُونِي يُحْبِبْكُمُ اللَّهُ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ ۗ وَاللَّهُ غَفُورٌ رَّحِيمٌ
“katankanlah : jika kamu (benar – benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa – dosamu. Allah Maha pengampun Lagi Maha Penyayang” [ Ali Imran : 31]
 Seorang pengajar harus bersifat dengan sifat  – sifat bijaksana, pengajar dan pengarah, selalu berkeinginan baik, lembut, cinta dan ikhlas. apabila dia diberi walaupun sedikit harus bersyukur, dan apabila tidak di beri bersabar, dan allah akan memberikan rizki di dunia dan menulis pahala di akherat.
Ada beberapa kewajiban  – kewajiban yang harus dilaksanakan seorang pengajar yaitu  ;
1. mengucapkan salam. Seorang pengajar apabila masuk kelas harus mengatakan assalammu’alaikum yang artinya : semoga keselamatan, rahmat dan barakah dari Allah atas kalian. Hal itu Rasulullah mengatakan :
“ maukah aku tunjukan kalian kepada sesuatu yang apabila kalian melakukannya kalian akan saling mencintai? Sebarkan salam di antara kalian” [Diriwayatkan oleh Muslim]
Dan di sini harus di ingatkan tentang perkara yang penting, banyak kaum muslimin yang terjatuh ke dalam hal ini, karena pengaruh adat-adat dan taklid yaitu : para pelajar menyambut pengajar dengan berdiri, mereka menyangka hal itu termasuk adab yang di tuntut, dan lambang penghormatan dan pemuliaan kepada pengajar. Mereka telah salah, tidaklah dinamakan yang menyelisihi syariat itu sebagai adab kecuali di kamusnya  orang – orang yang berpaling dari syariat Allah karena Anas bin malik mengatakan :
“tidak ada seorang yang lebih mereka (para sahabat)cintai daripada Rasulullah dan mereka apabila melihat beliau tidak berdiri untuk beliau, karena mengetahui kebencian beliau dari hal itu “ [Hadist shahih diriwayatkan oleh At Tirmidzi]
Rasulullah bersabda memperingatkan manusia dari adat berdiri :
“siapa yang suka untuk di sambut manusia dengan berdiri maka siapkanlah tempat duduknya di neraka [Hadist shahih diriwayatkan oleh Ahmad]
Dan boleh bagi tuan rumah untuk berdiri menyambuat tamu-tamunya, atau berdiri untuk memeluk orang yang baru datang dari safar, karena para sahabat ridhwanullahi’alaihim melakukanya, dan ini termasuk memuliakan tamu dan mempersilahkan orang yang baru datang.
2. Termasuk kewajiban seorang pengajar hendaknya mengajarkan kepada muridnya untuk meminta pertolongan kepada  kepada Allah, dan mengajarkan kepada mereka hadist Ibnu Abbas yaitu sabda beliau :
“apabila kamu meminta, maka mintalah kepada Allah, dan apabila kamu memohon pertolongan, maka mohonlah kepada Allah” [Diriwayatkan oleh At Tirmidzi dan beliau berkata : hasan shahih].
3.  seorang pengajar hendaknya memperingatkan muridnya dari ke syirikan yaitu memalingkan peribadahan kepada selain Allah, seperti berdoa kepada para nabi, orang -  orang yang shalih dan selain mereka. Firman allah
يَا بُنَيَّ لَا تُشْرِكْ بِاللَّهِ ۖ إِنَّ الشِّرْكَ لَظُلْمٌ عَظِيمٌ
“Hai anakku, janganlah kamu pempersekutukan Allah sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar”[Luqman : 13].
4. Pengajar harus mengajarkan shalat kepada para muridnya di sekolah, dan membawa mereka ke masjid untuk shalat berjamaah, mengajarkan adab-adabnya, memulai pelajaran mereka dengan wudhu dan shalat mulai usia tujuh tahun, berdasarkan perintah nabi :
“Ajarilah anak – anak kalian shalat apabila sudah berumur tujuh tahun, pukullah mereka (apabila tidak mau shalat) ketika berumur sepuluh tahun, dan pisahlah tempat tidur mereka” [Hadist shahih diriwayatkan oleh Al Bazzar, lihat Shahihul Jami’].
5. Wajib atas pengajar untuk mengajarkan tawakkal kepada Allah. Firman Allah :
فَعَلَيْهِ تَوَكَّلُوا إِن كُنتُم مُّسْلِمِينَ
“maka bertaqwalah kepada Allah jika kalian orang – orang yang berserah diri” [Yunus : 84]
6. Demikian pula seorang pengajar harus menanamkan ruh pengorbanan dan jihad di jalan Allah melawan musuh-musuh Islam dari kalangan orang – orang kafir, Yahudi, maupun atheis. Selain itu, membangkitkan semangat mereka untuk mengkuti  Sahabat – sahabat  Nabi dalam keimanan dan akhlaq – akhlaq para sahabat.
7.Kemudian pengajar harus berbuat qona’ah ( rasa kecukupan) terhadap para pelajar bahwasanya Arab adalah kaum yang telah Allah muliakan dengan Islam. Tidaklah pertolongan untuk mengalahkan orang – orang kafir kecuali dengan kembali kepada berhukum dengan kitabullah dan sunnah Nabinya dalam kehidupan kita.
Pengajar yang sesuai dengan kemampuan, apabila mengikhlaskan amalnya dan berpegang teguh dengan metode yang islami dalam pengajaran dan pendidikanya akan mampu membangun bangsa yang kuat, mampu melawan permusuhan orang – orang yang melampaui batas, dan mampu membawa bendera tauhid untuk merobohkan benteng – benteng kekufuran dan kesyirikan. Oleh karena itu Allah berfirman kepada Rasul-Nya Muhammad, Pengajar pertama dan Guru besar dengan firmannya :
الر ۚ كِتَابٌ أَنزَلْنَاهُ إِلَيْكَ لِتُخْرِجَ النَّاسَ مِنَ الظُّلُمَاتِ إِلَى النُّورِ بِإِذْنِ رَبِّهِمْ إِلَىٰ صِرَاطِ الْعَزِيزِ الْحَمِيدِ
“Alif, laam Ra. (ini adalah) kitab yang Kami turunkan kepadamu supaya kamu mengeluarkan manusia dari gelap gulita kepada cahaya terang dengan izin Tuhan mereka, (yaitu) menuju Tuhan Yang Maha Perkasa Lagi Maha Terpuji” [Ibrahim : 1]
Sehingga seorang pengajar dan pelajar haruslah menjadikan panutan para pelajarnya adalah RasulNya Rabb semesta alam yang telah diutus untuk seluruh manusia. Allah berfirman :
وَمَا أَرْسَلْنَاكَ إِلَّا رَحْمَةً لِّلْعَالَمِينَ
“dan tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam” [Al Anbiyaa :107]
8. Seorang guru harus mengingatkan pelajarnya akan asas-asas yang menghancurkan seperti : Komunis, atheis, freemansory, sosialisme, marxisme, dan sukulerisme yang tidak beragama. Dan memperingatkan dari nasionalisme yang mendahulukan non muslim Arab atas muslim bukan Arab, berdasarkan Firman Allah :
وَمَن يَبْتَغِ غَيْرَ الْإِسْلَامِ دِينًا فَلَن يُقْبَلَ مِنْهُ وَهُوَ فِي الْآخِرَةِ مِنَ الْخَاسِرِينَ
“barang siapa mencari agama selain agama islam, maka sekali kali tidaklah di terima (agama itu) darinya, dia di akherat termasuk orang – orang yang rugi” [Ali Imran : 85]
Dan juga memperingatkan dari sifat diktator dan demokrasi yang berhukum dengan selain syariat Allah, selain itu memperingatkan dari durhaka kepada orang tua dan mengingatkan kewajiban – kewajiban kepada orang tua. Firman Allah :
وَقَضَىٰ رَبُّكَ أَلَّا تَعْبُدُوا إِلَّا إِيَّاهُ وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا ۚ إِمَّا يَبْلُغَنَّ عِندَكَ الْكِبَرَ أَحَدُهُمَا أَوْ كِلَاهُمَا فَلَا تَقُل لَّهُمَا أُفٍّ وَلَا تَنْهَرْهُمَا وَقُل لَّهُمَا قَوْلًا كَرِيمًا -
وَاخْفِضْ لَهُمَا جَنَاحَ الذُّلِّ مِنَ الرَّحْمَةِ وَقُل رَّبِّ ارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانِي صَغِيرًا
“dan tuhanmu telah memerintahkan supaya jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pad ibu bapakmu dengan sebaik baiknya. Jika salah seorang diantara mereka berdua atau keduanya – duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali kali janganlah kamu mengatakan kepadanya perkataan “ah” dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapankanlah kepada mereka perkataan yang mulia. Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan dan ucapkanlah “ Wahai tuhanku, kasihinilah mereka keduanya, sebaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecul “ [Al Israa” 23-24]
(dikutip dari buku Kiat Sukses Mendidik Anak, Pustaka Al Haura)
SUMBER : salafy.or.id
0 komentar

Bangun Tidur

   Bangun tidur, Allah kembalikan indra kita. Sebuah nikmat besar yang sebenarnya kita minta, walaupun kita lupa untuk memohon kepada-Nya. Allah telah mengabulkannya. Masih di pembaringan , kita gerakkan badan yang agak pegal, Alhamdulillah, semuanya sebagaimana yang kita harapkan. Lagi-lagi Allah kabulkan, sementara kita lalai dari meminta kepada Nya. Alhamdulillahilladzi ahyana ba'da ma amatana wa ilaihi nusyur. 'Segala puji bagi Allah yang menghidupkan setelah mematikan kami. Dan hanya kepada-Nya lah dibangkitkan.' Hanya Allah semata yang menggerakkan qolbu dan lisan kita untuk berdzikir kepada-Nya.
  Lalu nikmat manakah yang kita dustakan ?
  Jam beker menunjukkan 03.25. Tanpa terkilir kita bangkit dari ranjang menuju kamar kecil. Masya Allah, udara yang segar, air yang segar. Kesegaran badan pun kembali dengan siraman air wudhu. Sekali lagi,kita selalu butuh terhadap ini semua. Tetapi selalu lupa untuk memohon kepada-Nya. Toh Allah telah memberikannya kepada kita.
  Lalu nikmat manakah yang kita dustakan ?
  Baju koko yang rapi, sarung yang bersih, kopiah pun tinggal memilih, minyak wangi juga ada. Allah mudahkan kita untuk ruku' dan sujud, bermunajat kepada-Nya. Menangis dan memohon ampun kepada-Nya. Di pagi yang dingin, saat orang lain lebih memilih untuk tetap dalam selimutnya.
  Lalu nikmat manakah yang kita dustakan ?
  Demikian seterusnya. Detik demi detik, Allah curahkan nikmatnya kepada kita. Nikmat lahir dan batin. Dalam beberapa saat kehidupan kita mengawali hari, tidak terhitung nikmat-Nya. Memang kita tidak akan lepas dari nikmat Allah. Walaupun sekejap. Maka berbahagia siapa yang selalu sadar terhadap kebutuhannya terhadap nikmat Allah. Ingat selalu nikmat Allah, kemudian mensyukurinya. Allahul musta'an.

sumber : tashfiyah oleh al-akh farhan.
0 komentar

Mutiara berharga bagi seorang muslim


Mutiara Berharga bagi Seorang Muslim

Ketahuilah, Sesungguhnya Allah Subhanahu wa Ta`ala mengutus kita ke muka bumi adalah dalam rangka menjalankan tugas yang mulia. Yaitu mempersembahkan ibadah hanya kepada Allah Subhanahu wa Ta`ala, menegakkan syariat-Nya, serta memberantas berbagai kemungkaran yang bisa mengundang murka Allah Subhanahu wa Ta`ala. Sebagaimana Allah Subhanahu wa Ta`ala berfirman : "Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku, Aku tidak menghendaki rezeki sedikit pun dari mereka dan Aku tidak menghendaki supaya mereka memberi-Ku makan. Sesungguhnya Allah Dialah yang Maha Pemberi rezeki, yang mempunyai kekuatan lagi sangat kokoh." (Adz-Dzaariyaat:56)
Demikianlah perjalanan hidup manusia yang telah ditetapkan oleh Allah Subhanahu wa Ta`ala. Agar mereka menjalani aktivitas hidup ini sesuai dengan masyi'ah (kehendak)-Nya. Namun dengan kehendak Allah pulalah maka di antara manusia itu ada yang beriman lagi taat, dan ada pula yang ingkar lagi menolak untuk beribadah kepada Allah Subhanahu wa Ta`ala. Ini semua merupakan bukti keadilan Allah Subhanahu wa Ta`ala terhadap segenap hamba-Nya. Dengan bukti keadilan-Nya Allah hendak menguji para hamba, apakah mereka benar-benar beriman kepada Allah atau sebaliknya? Dan apakah mereka akan dibiarkan mengatakan : "Kami beriman," lantas mereka tidak diuji?.
Allah Subhanahu wa Ta`ala berfirman : "Alif Laam Miim, Apakah manusia itu mengira bahwa mereka akan dibiarkan (saja) mengatakan : "kami telah beriman", sedang mereka tidak diuji lagi. Dan sesungguhnya Kami telah menguji orang-orang yang sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar. Dan sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta." (Al Ankabut : 1-3).
Dan juga Allah Subhanahu wa Ta`ala berfirman : "Dan sesungguhnya Kami telah mengutus rasul pada tiap-tiap umat (untuk menyerukan) : "Sembahlah Allah (saja), dan jauhilah thaghut itu, maka di antara umat itu ada orang-orang yang diberi petunjuk oleh Allah dan ada pula di antaranya orang-orang yang telah pasti kesesatan baginya"(An Nahl : 36)
Syaikh Abdurahman bin Hasan Alu Syaikh menjelaskan bahwa ayat di atas menunjukkan tentang hikmah diutusnya para rasul, yaitu untuk mendakwahi umat agar mereka beribadah kepada Allah semata dan melarang mereka dari beribadah kepada selain-Nya. Ini merupakan agama para Nabi dan Rasul, walaupun berbeda syariat mereka.
Sebagaimana Allah Ta'ala berfirman : "Untuk tiap tiap umat diantara kamu Kami berikan aturan (syariat) dan jalan yang terang." (Al Maidah : 48) (Fathul Madjid hal 29 ).
Hendaklah setiap muslim mengetahui bahwa perjalanan hidup mereka di dalam mencari ridho Allah Azza wa Jalla, tidak akan menuju kesempurnaan kecuali didasari dengan ilmu syariat. Maka ilmu adalah sarana yang sangat penting bagi kemaslahatan manusia untuk menjalankan aktifitas hidup di dunia. Karena ilmu merupakan sumber kehidupan jiwa dalam beribadah kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala. Sehingga tidak akan sempurna dan tegak tatanan kehidupan manusia apabila ilmu tidak lagi dijadikan pedoman dan jalan hidup mereka. Oleh karena itu Allah Subhanahu wa Ta'ala menganugerahkan ilmu bagi hati bagaikan siraman hujan yang turun ke bumi. Jadi sebagaimana tidak ada kehidupan di muka bumi kecuali dengan turunnya hujan, maka demikian pula tidak ada kehidupan bagi hati kecuali dengan siraman ilmu.
Di dalam Al Muwaththo -karya Imam Malik- disebutkan : Lukman berkata kepada anaknya : "Wahai anakku duduklah kamu bersama para ulama dan dekatilah mereka dengan kedua lututmu (bergaul dengan mereka), maka sesungguhnya Allah Subhanahu wa Ta`ala menghidupkan hati-hati yang mati dengan cahaya hikmah sebagaimana menghidupkan (menyuburkan) bumi dengan hujan yang deras." (Kitab Al Ilmu Fadluhu wa Syarfuhu hal 228)
Oleh karena itu kebutuhan hati manusia terhadap cahaya ilmu merupakan kebutuhan yang mendesak. Sebagaimana kebutuhan bumi terhadap turunnya hujan tatkala terjadi kekeringan dan paceklik. Maka ilmu merupakan mutiara yang sangat berharga bagi setiap muslim. Karena dengan ilmu jiwa-jiwa manusia akan hidup dan sebaliknya jiwa-jiwa mereka akan mati apabila tidak dibekali dengan ilmu.
Sebagian orang-orang yang arif berkata : "Bukankah orang yang sakit akan mati tatkala tercegah dari makanan , minuman dan obat-obatan?" Maka dijawab : "Tentu saja," Mereka mengatakan : "Demikian pula halnya dengan hati jika terhalang dari ilmu dan hikmah maka akan mati."
Maka tepat jika dikatakan bahwa ilmu merupakan makanan dan minuman hati, serta penyembuh jiwa, karena kehidupan hati bersandar kepada ilmu. Maka apabila ilmu telah sirna dari hati seseorang berarti hakekatnya dia telah mati. Akan tetapi dia tidak merasakan kematian tersebut. Orang yang hatinya telah mati ibarat seorang pemabuk yang hilang akalnya (disebabkan maksiat yang dia lakukan). (Kitab Al Ilmu Fadluhu wa Syarfuhu hal 144-145). Sesungguhnya sebab utama yang bisa merusak bahkan mematikan hati adalah maksiat. Jika hati semakin rusak maka cahaya tersebut akan melemah dan berkurang. Sebagian salaf berkata : "Tidaklah seseorang yang bermaksiat kepada Allah Subhanahu wa Ta`ala sehingga (menyebabkan) hilang akalnya."
Maka tertutupnya hati manusia dari cahaya ilmu, tergantung dari tingkatan maksiat yang mereka lakukan. Jika semakin banyak dosa yang dilakukan, maka akan semakin banyak pula celah-celah hati yang tertutup dari cahaya ilmu, dan semakin sulit terbukanya peluang bagi hati untuk tersirami dengan cahaya ilmu. Sehingga menyebabkan dia termasuk dari golongan orang orang yang lalai. Allah Subhanahu wa Ta`ala berfirman : "Sekali-kali tidak (demikian), sebenarnya apa yang selalu mereka usahakan itu menutup hati mereka." (Al Muthaffifin : 14), Sebagian salaf menafsirkan ayat tersebut, yaitu : "Dosa yang dilakukan terus menerus (dosa di atas dosa)."
Berkata Al Hasan : yaitu "Dosa di atas dosa hingga membutakan hati." (Meriwayatkan darinya (Al Hasan) Abd Ibnu Hamid sebagaimana dalam (Ad Durul Mantsur : 8/447) (Ad Da`u wad Dawa` hal 95-96)
Oleh karena itu hendaklah kita sebagai muslim senantiasa menjaga ilmu yang ada di dalam hati dari hal-hal yang akan memadamkannya. Disertai dengan niat yang ikhlas dan mengamalkan kandungan ilmu tersebut, serta banyak memohon ampunan kepada Allah Subhanahu wa Ta`ala. Sehingga kita bisa menepis berbagai pengaruh dosa yang merupakan sebab kelalaian dan kejahilan manusia. Sebagaimana Allah Subhanahu wa Ta`ala berfirman : "(Tetapi) karena mereka melanggar janjinya, kami kutuk mereka, dan kami jadikan hati mereka keras membatu. Mereka suka merubah perkataan (Allah) dari tempat-tempatnya dan mereka (sengaja) melupakan sebagian dari apa yang mereka diperingatkan dengannya." (Al-Ma`idah : 5)
Al Imam Syafi`i pernah mengatakan :
Aku pernah mengeluh kepada Imam Waqi` tentang jeleknya hafalanku
Maka beliau membimbingku untuk meningggalkan maksiat
Dan beliau berkata : "Ketahuilah bahwa ilmu adalah cahaya
Dan cahaya Allah tidak akan diberikan kepada orang yang bermaksiat."
Ucapan Al Imam Syafi`i tersebut merupakan peringatan sekaligus nasehat yang bermanfaat bagi kita, jika tidak ingin kehilangan mutiara yang sangat berharga yaitu ilmu yang bermanfaat. Akhir kata, kita memohon kepada Allah agar menganugerahkan Taufik dan Hidayah-Nya, mengokohkan iman kita dengan ilmu yang bermanfaat di dunia dan akhirat serta tidak memalingkan hati kita kepada kesesatan dan kebinasaan. Amin Yaa mujiibas saa`ilin.
Wallahu a`lam bis showab.

Sumber: www.salafy.or.id
Oleh Al Ustadz Abdul Aziz as Salafy
0 komentar

Akal antara islam dan filsafat


AKAL Antara Islam dan Filsafat

Akal dalam diri manusia tak ada bedanya dengan sifat sempurna lainnya, ia sekalipun sempurna bagi manusia tetapi tetap mempunyai batasan-batasan yang tidak dapat dijangkaunya, sebab manusia adalah makhluk, maka tentu sifat-sifatnya juga makhluk yang tidak bisa lepas dari kekuatan, kelemahan, dan kekurangan. Allah Ta'ala telah menjadikan batasan bagi akal -dalam mengetahui beberapa perkara- berhenti padanya dan tidak akan mampu melewatinya, sebaliknya Allah Ta'ala juga tidaklah menjadikan akal sebagai sarana untuk mengetahui segala macam perkara, karena kalau demikian, maka akan menyamai Al Aliim -yang Maha Mengetahui- subhanahu wa ta'ala pencipta akal itu sendiri. Al Qur'an telah menyinggung dalam banyak ayat tentang para pengguna akal, antara pujian dan celaan. Allah berfirman, "... Maka tidakkah mereka bepergian di muka bumi lalu melihat bagaimana kesudahan orang-orang sebelum mereka (yang mendustakan rosul) dan sesungguhnya kampung akhirat adalah lebih baik bagi orang-orang yang bertakwa. Maka tidakkah kamu memikirkannya?" (QS Yusuf: 109). "Atau apakah kamu mengira bahwa kebanyakan mereka itu mendengar atau memahami. Mereka itu tidak lain, hanyalah seperti binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat jalannya (dari binatang ternak itu)." (QS Al Furqaan: 44).
LETAK AKAL DALAM TUBUH MANUSIA
Para pembaca -semoga dirahmati Allah-, kalangan ahlul 'ilmi telah berselisih mengenai letak akal pada tubuh manusia, Al Ahnaf (pengikut Hanafi) dan Al Hanabilah mengatakan bahwa akal itu letaknya fiddimaagh yakni di kepala, dalilnya adalah jika kepala itu dipukul dengan benda keras, maka akan hilang akalnya, mereka mengatakan lagi bahwa orang-orang Arab menyebut orang yang berakal dengan "waafiruddimagh" (penuh / sempurna akalnya) sedangkan pada yang lemah akal dengan "khofiifuddimaagh" (ringan / kurang sempurna kepalanya).
Adapun Malikiyah dan Syafi'iyah serta sebagian dari Al Hanabilah mengatakan letaknya akal adalah di hati, dan pendapat ini juga dinisbatkan kepada para dokter -yakni ahli kedokteran yang dulu-, dalil mereka adalah firman Allah, "Maka apakah mereka tidak berjalan di muka bumi, lalu mereka mempunyai hati yang dengan itu mereka dapat memahami atau mempunyai telinga yang dengan itu mereka dapat mendengar?..." (QS Al Hajj: 46). Berdalil juga dengan perkataan Umar ibnul Khatthab yang ditujukan pada Ibnu Abbas, "Ia adalah pemuda yang berhati dapat memahami." Dan kesimpulannya ialah bahwasanya akal mempunyai kaitan dengan kepala dan hati secara bersamaan, di mana tempat munculnya pemikiran dan ide adalah kepala, sedangkan munculnya kemauan dan maksud dari dalam hati. Jadi seorang yang berkeinginan tidaklah akan berkeinginan kecuali setelah ada gambaran yang diinginkan, sementara gambaran itu tempatnya di kepala.
EKSPLOITASI AKAL
Semenjak berbaurnya umat Islam dengan umat lainnya, dan awal merasuknya peradaban Yunani, sebagian umat Islam mulai terpengaruh dengan pola pikir Barat, mereka berusaha mengemas pemikiran ini dalam bentuk kemasan baru dengan harapan agar mendapatkan legitimasi di tengah-tengah masyarakat Islami. Maka, nampaklah orang-orang yang ingin menyatukan antara filsafat dan Islam -seperti tokoh kondangnya dewasa ini Abu Ali Al Husein ibnu Abdillah ibnu Sina, yang lebih dikenal dengan sebutan Ibnu Sina, pemikirannya murni pemikiran Ariestoteles- serta berupaya menyembunyikan perbedaan antara keduanya. Di sisi lain juga banyak yang merasa kagum dengan pengagungan para filosof terhadap akal hingga menjadikannya sebagai sumber segala pengetahuannya dan jalan yang menghantarkan pada hakekat segala sesuatu, lebih ironisnya lagi di antara mereka ada yang menyatakan bahwa argumen-argumen yang bersandar dari wahyu adalah lemah, terbatas bahkan kadang mengandung sesuatu yang kontradiktif berbeda dengan argumen akal, dalil akal adalah dalil yang qoth'i dan logis sedangkan dalil sam'i (wahyu) adalah dzonni, sehingga ketika dalil sam'i bertolak belakang dengan kemampuan akal, menurut mereka wajib mendahulukan akal secara mutlak. Akhirnya hal yang bid'ah dibantah dengan bid'ah, yang bathil dibantah dengan yang bathil pula. Muncullah ideologi-ideologi baru dalam agama, para pentakwil, para analogis, serta manusia-manusia yang berideologi setan, yang oleh agama lain pun tidak pernah tergambarkan untuk sampai pada tahapan seperti ini. Sungguh telah ada istilah penamaan bagi golongan seperti ini yaitu dengan sebutan ahli kalam, aqlaniyyun, mu'tazilah, dan asya'iroh serta orang-orang yang sejalan dengan mereka yang menjadikan akal sebagai landasan ilmunya adapun Al Qur'an dan keimanan serta As Sunnah sifatnya hanya mengikuti karena dianggap mengakibatkan debilitas mentis, jumud, dan lain sebagainya. Hal-hal yang logis bagi mereka adalah pijakan utama dan konsep yang universal.
Para pembaca -semoga dirahmati Allah- sejarah perjalanan para pendahulu mereka, menjadi saksi akan kehancuran dan kebinasaan para eksploitir akal itu. Fakhruroozi, salah satu tokoh pendahulunya mengatakan, "Hasil telaah sepanjang umur kami tidak memberikan manfaat kecuali hanya dapat mengumpulkan katanya... dan katanya...", yang lainnya berkata, "Aku tidak menemukan apa-apa kecuali meletakkan telapak tangan di atas dagu, kebingungan, dan merasakan penyesalan sepanjang masa..." Begitulah keadaan setiap yang menentang dan berpaling dari wahyu (Kitab dan Sunnah). Allah berfirman, "Maka jika mereka beriman kepada apa yang kamu telah beriman kepadanya, sungguh mereka telah mendapat petunjuk; dan jika mereka berpaling, sesungguhnya mereka berada dalam permusuhan (dengan kamu)..." (QS Al Baqarah: 137). Allah juga berfirman, "... dan Kami telah memberikan kepada mereka pendengaran, penglihatan, dan hati, tetapi pendengaran, penglihatan, dan hati mereka itu tidak berguna sedikit juapun bagi mereka, karena mereka selalu mengingkari ayat-ayat Allah dan mereka telah diliputi oleh siksa yang dahulu selalu mereka memperolok-olokannya." (QS Al Ahqaaf: 26).
ISLAM MEMULIAKAN AKAL
Sesungguhnya Allah Ta'ala telah menjadikan pondasi perkara agamanya dan membangunnya di atas ittiba', kemudian memposisikan akal dalam hal itu adalah yang mengikuti. Perkara agama secara keseluruhan tidaklah bertentangan dengan pengetahuan-pengetahuan akal. Maka akal yang jernih tidak akan mungkin -sampai kapanpun- bertolak belakang dengan nash yang shohih -sanadnya maupun dilalahnya- justru keduanya sebagai sumber yang memperkuat. Berkata Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah, "Tidak didapatkan di dalam Kitab dan Sunnah maupun ijma'ul ummah sedikitpun yang menyelisihi akal yang jernih, sebab yang menyelisihi akal jernih adalah bathil sementara tidak ada dalam Kitab dan (Sunnah) maupun ijma'ul ummah hal yang bathil, akan tetapi didapatkan padanya lafadz-lafadz yang kadang tidak dapat difahami oleh sebagian orang, atau memahaminya tapi dengan makna yang bathil, maka kekeliruan itu berasal dari mereka bukan dari Kitab dan Sunnah." (Majmu'ul Fatawa 2/37).
Sungguh Islam telah memuliakan akal dengan semulia-mulianya, Islam memuliakannya ketika ia -akal- dijadikan tempat pembebanan hukum pada manusia dan dengannya Allah lebihkan manusia daripada makhluk-makhluk ciptaannya yang lain. Islam telah memuliakannya ketika mengarahkannya untuk melihat, memahami diri, alam semesta, sebagai pelajaran dan ibroh. Islam memuliakannya dari akan terjerumus ke dalam hal-hal yang tidak menjadikannya baik dan tidak pula membukakan jalan yang mengarah ke sana, sebagai tanda kasih sayang dan perhatian Islam terhadapnya. Di antara yang menunjukkan akan hal itu:
Pertama: Allah subhanahu wa ta'ala membatasi orang-orang yang dapat mengambil manfaat dari peringatan dan pelajaran hanyalah orang-orang yang berakal. Allah berfirman, "Dan hanya orang-orang yang berakallah yang dapat mengambil pelajaran (dari firman Allah)." (QS Al Baqarah: 269). Firman Allah lainnya, "Sesungguhnya pada kisah-kisah mereka itu terdapat pengajaran bagi orang-orang yang mempunyai akal." (QS Yusuf: 111). Serta firmanNya, "Dan sesungguhnya kami tinggalkan daripadanya satu tanda yang nyata bagi orang-orang yang berakal." (QS Al Ankabuut: 35).
Kedua: Allah Ta'ala mengkhususkan orang-orang yang berakal dengan pengetahuan yang sempurna terhadap tujuan-tujuan ibadah dan hukum-hukum syariat. Allah berfirman -setelah menyebutkan sejumlah hukum-hukum haji-, "... dan bertakwalah kepadaKu hai orang-orang yang berakal." (QS Al Baqarah: 197). Allah juga berfirman -setelah penyebutan hukum-hukum qishaash-, "Dan dalam qishaash itu ada (jaminan kelangsungan) hidup bagimu, hai orang-orang yang berakal..." (QS Al Baqarah: 179).
Ketiga: Allah Ta'ala telah menyebutkan orang-orang yang berakal dan menyatukan mereka dalam hal melihat kekuasaan-kekuasaanNya dan memahami ayat-ayatNya serta kontinyu dalam mengingatNya, merasa diawasi olehNya, dan ibadah kepadaNya. Allah berfirman, "Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal, (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): 'Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia. Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka. Ya Tuhan kami, sesungguhnya barangsiapa yang Engkau masukkan ke dalam neraka, maka sungguh telah Engkau hinakan ia, dan tidak ada bagi orang-orang yang dzalim seorang penolong pun. Ya Tuhan kami, sesungguhnya kami mendengar (seruan) yang menyeru kepada iman, (yaitu): Berimanlah kamu kepada Tuhanmu, maka kamipun beriman. Ya Tuhan kami, ampunilah bagi kami dosa-dosa kami dan hapuskanlah dari kami kesalahan-kesalahan kami, dan wafatkanlah kami beserta orang-orang yang berbakti. Ya Tuhan kami, berilah kami apa yang Engkau telah janjikan kepada kami dengan perantaraan rosul-rosul Engkau. Dan janganlah Engkau hinakan kami di hari kiamat. Sesungguhnya Engkau tidak menyalahi janji.'" (QS Ali Imran: 190-194).
Keempat: Allah Ta'ala mencela para muqollid, pembebek ajaran nenek moyang-nenek moyangnya, yang demikian itu -taqlid- terjadi ketika mereka membiarkan, menonaktifkan akal-akalnya, dan ridho dengan apa yang telah diperbuat para nenek moyangnya. Allah berfirman, "Dan apabila dikatakan kepada mereka: 'Ikutilah apa yang telah diturunkan Allah,' mereka menjawab: '(tidak), tetapi kami hanya mengikuti apa yang telah kami dapati dari (perbuatan) nenek moyang kami.' (Apakah mereka akan mengikuti juga), walaupun nenek moyang mereka itu tidak mengetahui suatu apapun, dan tidak mendapat petunjuk? Dan perumpamaan (orang yang menyeru) orang-orang kafir adalah seperti penggembala yang memanggil binatang yang tidak mendengar selain panggilan dan seruan saja. Mereka tuli, bisu, dan buta, maka (oleh sebab itu) mereka tidak mengerti." (QS Al Baqarah: 170-171).
Kelima: Islam mengharamkan menyakiti akal, karena hal itu akan melenyapkannya dari mengetahui hal-hal yang bermanfaat, misalnya saja Islam telah mengharamkan seorang muslim untuk meminum minuman yang memabukkan dan membahayakan serta setiap yang akan merusak akal. Allah berfirman, "Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya (meminum) khamar, berjudi, (berkorban untuk) berhala, mengundi nasib dengan panah, adalah perbuatan keji termasuk perbuatan syaitan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu mendapat keberuntungan." (QS Al Maaidah: 90). Dari Ummu Salamah, bahwa "Rosulullah shallallahu 'alaihi wa sallam telah melarang dari setiap yang memabukkan dan membahayakan." (HR Abu Daud dan Ahmad, dishahihkan Al Albani dalam Shohih Jaami'us Shaghir). Juga Islam mencegah dengan keras dari mendalami atau mempercayai hal-hal yang diingkari oleh akal dan yang dapat mengkaburkannya, seperti mendatangi para dukun, paranormal, dan yang lainnya yang mengaku mengetahui hal yang ghaib, serta berbagai macam kesyirikan-kesyirikan.
Para pembaca -semoga dirahmati Allah-, adalah para salaf bila salah seorang di antara mereka ditanya tentang masalah aqidah, ia akan menjawab dengan nash-nash Kitab dan Sunnah, seperti yang telah dilakukan oleh Ja'far ibnu Abi Thalib radhiyallahu 'anhu, ketika raja Najasyi (raja Habasyi) bertanya kepadanya tentang hakikat Isa 'alaihis salam, beliau menjawab dengan apa yang ada dalam Surat Maryam, raja Najasyi pun memahaminya, dan kejadian itu menjadi sebab keislamannya raja Najasyi.
Demikianlah, dan sebagai kalimat penutup, "Janganlah engkau jadikan akal sebagai hakim secara mutlak, sebab telah ada hakim yang mutlak yaitu syariat. Yang wajib adalah mendahulukan apa yang menjadi haknya untuk didahulukan -yakni syariat- dan mengakhirkan apa yang menjadi haknya untuk diakhirkan -yakni akal-, tidak sah mendahulukan yang bersifat kurang dan serba membutuhkan atas yang sempurna dan serba kecukupan. Karena yang demikian itu penyelisihan terhadap akal dan naql." Semoga Allah memberikan taufik kepada apa yang dicintai dan diridhoiNya. Wal 'ilmu 'indallah.
Ditulis oleh Abu Hamzah Al Atsari.

sumber: Buletin Al-wala' wal baro'
0 komentar

Membuat Widget Artikel Terbaru


  1. Login ke blogger dengan akun Anda
  2. Setelah itu pilih blog yang ingin anda tambahkan widget ini.
  3. Masuk ke template >> Edit HTML, kemudian centang expand widget templates
  4. Untuk berjaga-jaga agar tidak terjadi kesalahan dalam pengeditan nantinya, backup dulu template anda.
  5. Setelah semua langkah diatas anda lakukan, letakkan kode berikut ini diatas kode ]]></b:skin> :

    Klik Show Untuk Membuka Spoiler
    #mas-terbaru{border:1px solid #585858;width:100%;margin:0 auto} #terbaru{margin:0px} .mas-elemen{border:1px solid #ccc;margin:5px 0;padding:5px;height:79px} .mas-elemen img{background:#999;padding:4px;float:left;height:70px;margin-right:8px;width:70px} .mas-elemen h6,.mas-elemen h6 a{font-size:12px!important;font-weight:700!important;margin:0;color:#111} .mas-elemen:hover{background-color:#c3c3c3} .mas-elemen p{font:14px PT Sans Narrow;text-align:justify;color:#555;line-height:14px;margin:5px 0} #mas-loading{color:#888;font-family:Tahoma;font-size:100px;letter-spacing:-10px;text-align:center;text-shadow:-5px 0 1px #444;background:#141414 url(https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhG_aJDK4ktfInM2NrTA9qwuN2UJtpyFucqNgH6sNsQ_QaKAEqke7w0b5XDdHuQfmLwsdfhcWLWHrxzDn2Rkt1kmO_cLhHMTQdH8bkstonnrvkeL5X5T8LefViUDzrU8_Ily0WZN-I4hoc/s1600/loading.gif) no-repeat 50% 50%;height:470px;border:1px solid #c3c3c3} #mas-navigasifeed{border:1px solid #c3c3c3;color:#bbb;font-family:Verdana;font-size:12px;text-align:center;margin:0px} #mas-navigasifeed:hover{background-color:#c3c3c3} #mas-navigasifeed a{color:#141414!important;font-family:Tahoma!important;font-size:12px!important;font-weight:400!important;display:block;padding:5px 10px} #mas-navigasifeed span{padding:5px 10px} #mas-navigasifeed .next{float:right} #mas-navigasifeed .previous{float:left} #mas-navigasifeed .home{text-align:center} #mas-navigasifeed a:hover,#mas-navigasifeed span.noactived{color:transparant!important}
    Perhatikan tulisan warna biru diatas, itu adalah lebar dan tinggi thumbnail image.
  6. Selanjutnya masih pada posisi Edit HTML, masukkan kode berikut ini diatas kode </head> :

    <script type="text/javascript">
    //<![CDATA[
    var numfeed = 5;
    var startfeed = 0;
    var urlblog = "http://ahmadmagersari.blogspot.com/";
    var charac = 100;
    var urlprevious, urlnext;

    function maskolisfeed(johny,banget){
    var showfeed = johny.split("<");
    for(var i=0;i<showfeed.length;i++){
    if(showfeed[i].indexOf(">")!=-1){
    showfeed[i] = showfeed[i].substring(showfeed[i].indexOf(">")+1,showfeed[i].length);
    }
    }
    showfeed =  showfeed.join("");
    showfeed = showfeed.substring(0,banget-1);
    return showfeed;
    }
    function showterbaru(json) {
    var entry, posttitle, posturl, postimg, postcontent;
    var showblogfeed = "";
    urlprevious = "";
    urlnext = "";
    for (var k = 0; k < json.feed.link.length; k++) {
    if (json.feed.link[k].rel == 'previous') {
    urlprevious = json.feed.link[k].href;
    }
    if (json.feed.link[k].rel == 'next') {
    urlnext = json.feed.link[k].href;
    }
    }
    for (var i = 0; i < numfeed; i++) {
    if (i == json.feed.entry.length) { break; }
    entry = json.feed.entry[i];
    posttitle = entry.title.$t;
    for (var k = 0; k < entry.link.length; k++) {
    if (entry.link[k].rel == 'alternate') {
    posturl = entry.link[k].href;
    break;
    }
    }
    if ("content" in entry) {
    postcontent = entry.content.$t;
    } else if ("summary" in entry) {
    postcontent = entry.summary.$t;
    } else {
    postcontent = "";
    }
    if ("media$thumbnail" in entry) {
    postimg = entry.media$thumbnail.url;
    } else {
    postimg = "https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjeGuBWL1Bi5uVIWXmkDYgvb8GZ63idryK6Bp6ECglrNUsf3TbepLye3yd1OfJuUqJZCuRbd-M38plbLQ6JnPDAypln72RYuP2RfBL0EDi0dK6F6hxV_OmOuxQ_ARgX41gaoNvX7VoMAj4/s1600/no+image.jpg";
    }
    showblogfeed += "<div class='mas-elemen'>";
    showblogfeed += "<a href='" + posturl + "' target='_blank'><img src='" + postimg + "' /></a>";
    showblogfeed += "<h6>
    <a href='" + posturl + "'>" + posttitle + "</a></h6>
    ";
    showblogfeed += "<p>
    " + maskolisfeed(postcontent,charac) + "...</p>
    ";
    showblogfeed += "</div>
    ";
    }
    document.getElementById("terbaru").innerHTML = showblogfeed;
    showblogfeed = "";
    if(urlprevious) {
    showblogfeed += "<a href='javascript:navigasifeed(-1);' class='previous'>&#9668; Previous</a>";
    } else {
    showblogfeed += "<span class='noactived previous'>&#9668; Previous</span>";
    }
    if(urlnext) {
    showblogfeed += "<a href='javascript:navigasifeed(1);' class='next'>Next &#9658;</a>";
    } else {
    showblogfeed += "<span class='noactived next'>Next &#9658;</span>";
    }
    showblogfeed += "<a href='javascript:navigasifeed(0);' class='home'>Home</a>";
    document.getElementById("mas-navigasifeed").innerHTML = showblogfeed;
    }

    function navigasifeed(url){
    var p, parameter;
    if(url==-1) {
    p = urlprevious.indexOf("?");
    parameter = urlprevious.substring(p);
    } else if (url==1) {
    p = urlnext.indexOf("?");
    parameter = urlnext.substring(p);
    } else {
    parameter = "?start-index=1&max-results=" + numfeed + "&orderby=published&alt=json-in-script"
    }
    parameter += "&callback=showterbaru";
    incluirscript(parameter);
    }
    function incluirscript(parameter) {
    if(startfeed==1) {removerscript();}
    document.getElementById("terbaru").innerHTML = "<div id='mas-loading'>
    </div>
    ";
    document.getElementById("mas-navigasifeed").innerHTML = "";
    var archievefeed = urlblog + "/feeds/posts/default"+ parameter;
    var terbaru = document.createElement('script');
    terbaru.setAttribute('type', 'text/javascript');
    terbaru.setAttribute('src', archievefeed);
    terbaru.setAttribute('id', 'MASLABEL');
    document.getElementsByTagName('head')[0].appendChild(terbaru);
    startfeed = 1;
    }
    function removerscript() {
    var elemen = document.getElementById("MASLABEL");
    var parent = elemen.parentNode;
    parent.removeChild(elemen);
    }
    onload=function() { navigasifeed(0); }
    //]]>
    </script>
Keterangan :
var numfeed = 5; >> Jumlah Artikel terbaru yang ditampilkan pada widget
var urlblog = "http://ahmadmagersari.blogspot.com/"; >> ganti dengan URL blog Anda
var charac = 100; >> Jumlah karakter atau huruf pada setiap post.


  • Setelah itu save templates, kemudian menuju ke layout pilih kotak yang akan ditambahkan widget ini. Klik add gadget >> HTML/Javascript masukkan kode berikut ini kedalamnya :
    <div id="terbaru"></div>
    <div id="mas-navigasifeed"></div>
    Terakhir save dan lihat hasilnya.
  • 0 komentar

    membuat tab view kategori

    Langsung saja pada cara membuatnya :
    1. Pertama Anda meesti login ke blogger dengan akun Anda
    2. Kedua pilih blog yang ingin anda tambahkan slider ini.
    3. Setelah itu masuk ke template >> Edit HTML, kemudian centang expand widget templates
    4. Untuk berjaga-jaga jika terjadi kesalahan dalam pengeditan nantinya, sebaiknya backup dulu template anda.
    5. Setelah semua langkah diatas anda lakukan, letakkan kode berikut ini diatas kode ]]></b:skin> :

      #tabber-wrapper{width:640px;float:left;word-wrap:break-word;overflow:hidden}
      ul.tab-view{float:left;list-style:none;height:32px;border-bottom:1px solid #aaa;border-left:1px solid #aaa;width:638px;margin:0;padding:0}
      ul.tab-view li{float:left;height:31px;line-height:31px;border:1px solid #aaa;border-left:none;overflow:hidden;position:relative;background:#eee;margin:0 0 -1px;padding:0}
      ul.tab-view li a{text-decoration:none;color:#26231c;display:block;border:1px solid #eee;outline:none;font-weight:700;padding:0 15px}
      html ul.tab-view li.active,html ul.tab-view li.active a,html ul.tab-view li.active a:hover{background:#eee;color:#026ab5;border-bottom:1px solid #eee}
      .tab-wrapper{border:1px solid #aaa;border-top:none;overflow:hidden;clear:both;float:left;width:638px;background:#eee;margin-bottom:15px}
      .tabber{padding:10px 0}
      .tabber .column{float:left;display:inline;width:146px;margin:0 0 0 11px}
      .tabber h2{font:bold 12px Arial;line-height:15px;margin:7px 0 5px}
      .tabber h2 a{color:#222}
      .tabber h2 a:hover{color:#026ab5}
      .
      Dan untuk tab viewnya sendiri lebarnya harus dikurangi 2px (1px kanan dan kiri), karena tab ini dibungkus dengan border setebal 1px, sehingga lebarnya menjadi 638px. Lebar tiap satu post disini 146px, jika pada template yang Anda gunakan lebar main-wrapper lebih kecil, maka lebar untuk satu post ini pun juga harus diperkecil sehingga jarak antara bagian sisi kanan dan kiri sama.
    6. Langkah selanjutnya masih pada posisi Edit HTML, masukkan kode berikut ini diatas kode</head> :

      <script src='http://ajax.googleapis.com/ajax/libs/jquery/1.7.2/jquery.min.js' type='text/javascript'/>
      <script src='http://yourjavascript.com/013120251122/tabview.js' type='text/javascript'/>
      <script type='text/javascript'>
      //<![CDATA[
      imgr=new Array();imgr[0]="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjeGuBWL1Bi5uVIWXmkDYgvb8GZ63idryK6Bp6ECglrNUsf3TbepLye3yd1OfJuUqJZCuRbd-M38plbLQ6JnPDAypln72RYuP2RfBL0EDi0dK6F6hxV_OmOuxQ_ARgX41gaoNvX7VoMAj4/s1600/no+image.jpg";showRandomImg=true;aBold=true;summaryPost=80;numposts=4;Title1="Norah Jones";Title2="Diana Krall";Title3="Sting";Title4="Basia";Title5="Sade";Title6="Jamie Cullum";function removeHtmlTag(strx,chop){var s=strx.split("<");for(var i=0;i<s.length;i++){if(s[i].indexOf(">")!=-1){s[i]=s[i].substring(s[i].indexOf(">")+1,s[i].length)}}s=s.join("");s=s.substring(0,chop-1);return s}function showrecentposts(json){j=(showRandomImg)?Math.floor((imgr.length+1)*Math.random()):0;img=new Array();for(var i=0;i<numposts;i++){var entry=json.feed.entry[i];var posttitle=entry.title.$t;var pcm;var posturl;if(i==json.feed.entry.length)break;for(var k=0;k<entry.link.length;k++){if(entry.link[k].rel=='alternate'){posturl=entry.link[k].href;break}}for(var k=0;k<entry.link.length;k++){if(entry.link[k].rel=='replies'&&entry.link[k].type=='text/html'){pcm=entry.link[k].title.split(" ")[0];break}}if("content"in entry){var postcontent=entry.content.$t}else if("summary"in entry){var postcontent=entry.summary.$t}else var postcontent="";postdate=entry.published.$t;if(j>imgr.length-1)j=0;img[i]=imgr[j];s=postcontent;a=s.indexOf("<img");b=s.indexOf("src=\"",a);c=s.indexOf("\"",b+5);d=s.substr(b+5,c-b-5);if((a!=-1)&&(b!=-1)&&(c!=-1)&&(d!=""))img[i]=d;var month=[1,2,3,4,5,6,7,8,9,10,11,12];var month2=["Jan","Feb","Mar","Apr","May","Jun","Jul","Aug","Sep","Oct","Nov","Dec"];var day=postdate.split("-")[2].substring(0,2);var m=postdate.split("-")[1];var y=postdate.split("-")[0];for(var u2=0;u2<month.length;u2++){if(parseInt(m)==month[u2]){m=month2[u2];break}}var daystr=day+' '+m+' '+y;var trtd='<div class="column"><a href="'+posturl+'"><img width="146" height="95" src="'+img[i]+'"/></a><h2><a href="'+posturl+'">'+posttitle+'</a></h2><p>'+removeHtmlTag(postcontent,summaryPost)+'...</p></div>';document.write(trtd);j++}}
      //]]>
      </script>
      Keterangan :
      Perhatikan URL script warna biru diatas, itu adalah kode script jQuery.min.js seri terbaru yang saya gunakan untuk membuat tab view widget. Jika pada template Anda sudah terdapat jQuery.min.js walaupun serinya berbeda, kode warna biru diatas tidak perlu lagi Anda masukkan. Cukup satu jQuery.min.js yang ada di template, terserah mau seri berapa, kalau bisa versi yang terbaru.
      Tulisan warna merah : Norah JonesDiana Krall dan seterusnya adalah judul untuk tab view widget, anda bisa ganti sesuai katehori yang ingin ditampilkan pada widget tersebut. Warna biru (146 dan 95) diatas adalah ukuran lebar dan tinggi thumbnail pada satu post kategori, silahkan ukurannya disesuaikan.
    7. Kemudian masukkan kode berikut sebelum kode </body> :

      <script type='text/javascript'>
       //<![CDATA[
      jQuery(document).ready(function(){$(".tabber").hide();$("ul.tab-view li:first").addClass("active").show();$(".tabber:first").show();$("ul.tab-view li").click(function(){$("ul.tab-view li").removeClass("active");$(this).addClass("active");$(".tabber").hide();var activeTab=$(this).find("a").attr("href");$(activeTab).fadeIn();return false})});
       //]]>
      </script>
    8. Langkah selanjutnya adalah bagaimana cara menempatkan tab view widget tersebut pada blog kita. Jika Anda ingin meletakkan pada bagian atas sebelum post seperti pada demo, cari kode<div id='main-wrapper'>, kemudian letakkan kode berikut ini dibawahnya :

      <div id='tabber-wrapper'>
      <ul class='tab-view'>
      <li><a href='#tab1'><script>document.write(Title1);</script></a></li>
      <li><a href='#tab2'><script>document.write(Title2);</script></a></li>
      <li><a href='#tab3'><script>document.write(Title3);</script></a></li>
      <li><a href='#tab4'><script>document.write(Title4);</script></a></li>
      <li><a href='#tab5'><script>document.write(Title5);</script></a></li>
      <li><a href='#tab6'><script>document.write(Title6);</script></a></li>
      </ul><div class='clear'/>
      <div class='tab-wrapper'>
      <div class='tabber' id='tab1'>
      <script>
      document.write(&quot; &lt;script src=\&quot;/feeds/posts/default/-/Norah Jones Lyrics?max-results=&quot;+numposts+&quot;&amp;orderby=published&amp;alt=json-in-script&amp;callback=showrecentposts\&quot;&gt;&lt;\/script&gt;&quot;);
      </script></div>
      <div class='tabber' id='tab2'>
      <script>
      document.write(&quot; &lt;script src=\&quot;/feeds/posts/default/-/Diana Krall?max-results=&quot;+numposts+&quot;&amp;orderby=published&amp;alt=json-in-script&amp;callback=showrecentposts\&quot;&gt;&lt;\/script&gt;&quot;);
      </script></div>
      <div class='tabber' id='tab3'>
      <script>
      document.write(&quot; &lt;script src=\&quot;/feeds/posts/default/-/Sting?max-results=&quot;+numposts+&quot;&amp;orderby=published&amp;alt=json-in-script&amp;callback=showrecentposts\&quot;&gt;&lt;\/script&gt;&quot;);
      </script></div>
      <div class='tabber' id='tab4'>
      <script>
      document.write(&quot; &lt;script src=\&quot;/feeds/posts/default/-/Basia?max-results=&quot;+numposts+&quot;&amp;orderby=published&amp;alt=json-in-script&amp;callback=showrecentposts\&quot;&gt;&lt;\/script&gt;&quot;);
      </script></div>
      <div class='tabber' id='tab5'>
      <script>
      document.write(&quot; &lt;script src=\&quot;/feeds/posts/default/-/Sade Lyrics?max-results=&quot;+numposts+&quot;&amp;orderby=published&amp;alt=json-in-script&amp;callback=showrecentposts\&quot;&gt;&lt;\/script&gt;&quot;);
      </script></div>
      <div class='tabber' id='tab6'>
      <script>
      document.write(&quot; &lt;script src=\&quot;/feeds/posts/default/-/Jamie Cullum Lyrics?max-results=&quot;+numposts+&quot;&amp;orderby=published&amp;alt=json-in-script&amp;callback=showrecentposts\&quot;&gt;&lt;\/script&gt;&quot;);
      </script></div>
      <div class='clear'/>
      </div></div>
      Tulisan warna merah pada kode diatas adalah label atau kategori yang saya tampilkan pada tab view widget, silahkan ganti dengan label Anda sendiri dan sesuaikan dengan judul tab view pada langkah nomer 6 diatas. Dan jika Anda ingin menampilkan widget ini di bawah postingan, letakkan kode tersebut diatas kode berikut ini (jika tidak ada cari yang mirip) :
      <!-- spacer for skins that want sidebar and main to be the same height-->
      <div class='clear'>&#160;</div>
      
      </div> <!-- end content-wrapper -->
    9. Terakhir, save templates dan lihat hasilnya. 
    0 komentar
     
    Support : Mas Ahmad | Amanah elektronik
    Copyright © 2011. AHMAD S. blog - All Rights Reserved
    Template Created by Creating Website Published by Mas Template
    Proudly powered by Blogger